Jumlah publikasi ilmiah internasional yang terindeks global di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia tersebut melampaui Thailand.
"Jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia telah berada di angka 9.349 dokumen. Posisi tersebut telah melebihi Thailand, yang tahun lalu posisinya di atas Indonesia," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir sepeti dibeirtakan Okezone, Selasa (1/8).
Nasir optimis bahwa angka publikasi ilmiah internasional Indonesia tak lama lagi akan melampaui Singapura yang berada di angka 10.977 publikasi.
Peningkatan jumlah publikasi ilmiah tersebut, lanjut dia, berhasil membawa Indonesia berada di ranking tiga dalam jumlah publikasi ilmiah internasional terindex Scopus se-ASEAN. Sebelumnya, Indonesia berada di posisi keempat.
Di urutan pertama, ada Malaysia dengan 15.985 dokumen. Posisi kedua disusul oleh Singapura dengan 10.977 dokumen. Sedangkan yang ketiga adalah Indonesia dengan 9.349 publikasi. Selanjutnya, ada Thailand yang menempati urutan ke-empat dengan 8.204 dokumen.
Nasir mengatakan, pencapaian tersebut tak lepas dari peran berbagai elemen di dunia penelitian baik di perguruan tinggi maupun lembaga penelitian lainnya. "Sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah internasional Indonesia," imbuhnya.
Untuk ke depannya, Nasir menargetkan Indonesia menerbitkan 15.000 publikasi. "Pada akhir tahun 2017, target publikasi ilmiah internasional Indonesia adalah 15.000 publikasi," tandasnya. (*)