Pekanbaru. Sebanyak 120 proposal penelitian dosen Universitas Islam Riau (UIR) di seminarkan, Rabu (23/8). Proposal penelitian tersebut terdiri dari 81 proposal penelitian bidang ilmu sosial dan 40 proposal penelitian untuk bidang Ilmu Pengetahuan Alam.

Rektor UIR, Prof. Dr. Syafrinaldi, SH., MCL., yang membuka kegiatan seminar proposal penelitian dosen, memberikan apresiasi kepada dosen yang telah mengajukan proposal penelitian dan mengharapkan kedepannya semakin banyak lagi jumlah proposal penelitian yang masuk ke Lembaga Penelitian (LP) UIR.

Rektor UIR, menyampaikan, penelitian merupakan intrumen penting bagi peningkatan jabatan fungsional dosen juga bagi peningkatan kualitas suatu universitas. Menurutnya penelitian menjadi barometer peringkat perguruan tinggi yang setiap tahunnya dilakukan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (RisetDikti). Selain itu penelitian juga sangat penting bagi kepentingan akreditasi program studi.

“Penelitian menjadi salah satu barometer bagi Dikti dalam menentukan peringkat perguruan tinggi. Penelitian juga sangat penting bagi keperluan akreditasi, karena selama ini saat akreditasi banyak kelemahannya pada jumlah penelitian dosen,” ujar Rektor UIR, Prof. Dr. Syafrinaldi, SH., MCL.
Rektor UIR dalam kegiatan tersebut mengharapkan beberapa hal dari dosen yang melakukan pelelitian. Harapannya pertama, bahwa penelitian yang dilakukan dosennya hendaknya out put yang jelas, seperti publikasi baik ditingkat nasional maupun di tingkat internasional. Harapannya yang kedua, dosen yang melakukan penelitian hendaknya juga melibatkan mahasiswa dalam penelitian tersebut.
Menurut Rektor UIR, melibatkan mahasiswa dalam penelitian akan memberikan nilai tambah bagi kepentingan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa bisa belajar melakukan penelitian sehingga nantinya akan memudahkan dia untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah. Selain itu kepentingan lainnya adalah dalam borang akreditasi program studi, selalu ditanyakan soal keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen.

Mengingat pentingnya penelitian bagi pengembangan akademik di suatu universitas, Rektor UIR, Prof. Dr. Syafrinaldi, SH., MCL., menegaskan komitmen UIR untuk membantu peningkatan kualitas penelitian dosen. Salah satunya komitmen UIR adalah dengan memberikan bantuan penelitian yang cukup besar bagi setiap penelitian, yaitu paling rendah Rp 8 juta.

Selain bantuan untuk penelitian, UIR juga memberikan reward bagi dosen dan mahasiswa yang berprestasi, termasuk prestasi di bidang penelitian, hak paten, dan karya tulis ilmiah lainnya, termasuk juga buku. “Tujuan kita memberikan reward adalah untuk memotivasi dosen maupun mahasiswa untuk terus berlomba dalam mencapai kemajuan,”katanya.

Bantuan lain yang diberikan UIR bagi dosen dalam meningkatkan kemampuan akademiknya adalah pembiayaan bagi dosen yang mengikuti seminar call for paper baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan bantuan pendidikan bagi dosen yang akan melanjutkan studi ke jenjang strata tiga.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian (LP) UIR, Dr. Evizal Abdul Kadir,ST., M.Eng., berkata, bila dilihat dari jumlah dosen yang ada di UIR jumlah proposal penelitian yang di seminarkan hari ini masih terbilang kecil. Namun ia mengatakan jumlah penelitian dosen setiap tahunnya terus meningkat, baik penelitian yang dilakukan dengan pembiayaan UIR maupun penelitian melalui Kemenristek Dikti.

Dr. Evizal Abdul Kadir, ST., M.Eng., juga mengatakan LP UIR dari waktu kewaktu terus mengupayakan peningkatan kualitas penelitian dosen dan mewajibkan setiap penelitian harus terpublikasi melalui jurnal, atau prosiding.
“Untuk proposal penelitian hari ini, sebelum di seminarkan kita melakukan prereview terlebih dahulu terhadap proposal yang masuk ke LP guna memilih mana proposal yang harus diteruskan mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Selain itu kita minta setiap hasil penelitian nantinya wajib terpublikasi dalam jurnal atau pun prosiding,”jelas dosen Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik UIR ini.

Masalah seminar proposal penelitian sekarang ini, Dr. Evizal Abdul Kadir,ST., M.Eng., mengatakan akan berlangsung selama dua hari. Hari pertama diperuntukan bagi penelitian ilmu sosial dan hari Kamis (24/8) khusus pula bagi proposal penelitian IPA.