Pekanbaru: Badan Ekonomi Kreatif Pusat bersama Universitas Islam Riau membahas rencana penelitian bersama tentang lagu-lagu Melayu. Pembahasan yang berlangsung Jum'at sore (2/2) di Kampus UIR Pekanbaru yang dipimpin Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ir. H. Rosyadi, M.Si itu dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. H. Syafhendry, M.Si, Dekan FKIP Drs. Alzaber, M.Si, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama Dr. Husnul Kausarian, B.Sc (Hon) M.Sc dan Kepala Bagian Humas Dr. H. Syafriadi, SH., MH dan KTU Eka Putra, SIkom. Sementara dari Bekraf hadir Atikah Nur P.R, Maman R, Dian Permatasari dan Nurhani, Y.I. Keempatnya datang ke Gedung Rektorat UIR diantar dua dosen FKIP UIR, Dr. Hj. Tengku Ritawati dan Dr. Nurmalinda.
Kepada Pimpinan UIR, Atikah Nur menyampaikan, Bekraf merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang berada di bawah dan bertangghung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang pariwisata. Tugas-tugas yang diberikan Pemerintah kepada lembaganya sangat banyak, sementara sumberdaya yang tersedia terbatas jumlahnya. Karena itu, dalam merealisasikan program atau kegiatan, mereka bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik yang berkedudukan di Pusat maupun di daerah. ''Kami juga menjalin kerjasama dengan universitas negeri dan swasta. Selama ini telah banyak kegiatan yang kami kerjasamakan dengan universitas tapi kerjasama itu lebih banyak dilakukan dengan universitas yang berada di Pulau Jawa,'' kata Atikah Nur.
Bekraf, lanjut Atikah Nur, memiliki 16 sektor program termasuk riset. Riset ini dilakukan untuk mengangkat kebudayaan Riau dalam upaya meneruskan penelitian-penelitian yang sudah ada agar keberadaan kebudayaan itu diakui oleh Unesco. Di luar target itu, tambah Atikah, tentu dari sisi ekonomi kreatifnya. Tak tertutup kemungkinan riset ini dilengkapi dengan workshop. ''Teknik dari kerjasama ini akan dibahas dalam pertemuan lanjutan setelah kami mendapat penjelasan dari UIR terkait dengan model kerjasama termasuk nota kesepahamannya,'' ujar Atikah Nur.
UIR mengapresiasi dan menyambut rencana Bekraf bekerjasama. Menurut Rosyadi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan selain memiliki program studi dan sumberdaya yang memadai, kerjasama serupa telah dilakukan UIR dengan banyak instansi pemerintah baik di provinsi, kabupaten maupun kota. Sebagai universitas swasta tertua di Riau, di FKIP UIR memiliki sekitar 6.000 mahasiswa. ''Kami berterima kasih kepada Bekraf yang telah mempercayakan kepada UIR meneliti lagu-lagu Melayu termasuk penelitian-penelitian lain yang menjadi ruang lingkup bidang kerja badan ekonomi kreatif. Saya kira banyak bidang ekonomi kreatif di Provinsi Riau yang perlu diketahui, didalami dan dikembangkan oleh Bekraf. Soal tekhnis kerjasama yang akan dibangun nanti bisa dibicarakan dengan FKIP,'' kata Rosyadi.*