Pekanbaru: Sebanyak 90 dosen dan pegawai Universitas Islam Riau mengikuti Workshop Pembinaan Keislaman yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Islam Kampus (LDIK). Kegiatan yang berlangsung selama empat hari (Senin-Kamis, 5-8/3) itu dibuka oleh Rektor UIR Prof. Dr. Syafrinaldi, S.H., M.C.L di Fakultas Hukum Kampus UIR Perhentian Marpoyan Pekanbaru. Kepada peserta Rektor berpesan, hendaknya mengikuti workshop secara serius karena hasil dari kegiatan ini dapat berimplikasi terhadap kinerja dosen dan pegawai dalam melayani mahasiswa dan menjaga nama baik UIR.
Menurut Rektor, pada hakekatnya manusia berpotensi untuk tersesat dari kehidupannya. Mereka hidup tanpa konsep yang benar dan tanpa arah yang jelas. Mengapa, misalnya, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW? Itu karena Allah ingin memberi petunjuk kepada manusia melalui Rasul Nya. Dalam al Qur'an pun Allah berfirman, ''Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang mengubahnya''.
Kegiatan Workshop Pembinaan Keislaman yang dilaksanakan Lembaga Dakwah Islam Kampus, kata Syafrinaldi, merupakan upaya universitas untuk membina dosen dan pegawai agar dalam menjalankan tugas senantiasa berpedoman kepada nilai-nilai keislaman. Islam telah menuntun kita secara sempurna dan komprehensif. Dari hal kecil sampai yang besar semuanya dituntun oleh Islam. Karena itu, harapan Rektor, seluruh peserta hendaknya mengikuti workshop ini dengan baik.
''Materi yang tersaji dalam workshop ini telah dipilih secara selektif oleh LIDK. Begitu juga dengan pematerinya, dipilih dari para pakar yang menguasai bidangnya. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini, timbalah ilmu dan pengetahuan secara agresif supaya kita senantiasa beroleh petunjuk Allah dalam menjalankan tugas,'' tegas Syafrinaldi.
Himbauan senada disampaikan Ketua LDIK Dr. Zulhelmy, SE., M.Si., Ak dan Sekretaris LDIK Anton Afrizal Candra, S.Ag., M.Si. Menurut Anton, workshop ini dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama, dari Senin sampai Selasa untuk 45 orang pegawai. Sesi kedua, dari Rabu hingga Kamis untuk 45 dosen. Baik dosen maupun pegawai yang terpilih mengikuti workshop ini, ujar Anton, diharuskan mengikuti kegiatan sampai selesai. ''Saat memberi samabutan dalam pembukaan Pak Rektor telah berpesan, supaya peserta mengikuti workshop dari awal hingga akhir dengan penuh disiplin dan tanggung jawab,'' tegas Dosen Fakultas Hukum ini.
Adapun pemateri yang menyampaikan pokok-pokok fikiran dalam workshop ini adalah Dr. H. Mustafa Umar, Lc., MA (Hakekat dan Urgensi Akidah bagi Seorang Pendidik Muslim), H. Rustam Effendi, MA., M.Si (Urgensi Dakwah Islam dalam Pendidikan Tinggi), Dr. Hj. Daharmi Astuti, Lc., M.Si (Peranan Wanita dalam Pendidikan dan Dakwah ), Drs. H. Mukni (Akhlak sebagai Perisai Seorang Pendidik), H. Syafruddin Sa'an, Lc (Mewaspadai Bahaya Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme). Di luar materi tentang keislaman itu, peserta juga mendapat pemahaman seputar Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLIP) dari Dr. H. Nurman, S.Sos., M.Si (Ketua Umum YLPI).*