Pekanbaru: Koordinator Kopertis Wilayah X Prof. Dr. H. Heri, SE., MBA melaunching Entrepreneurship Award II Tahun 2018 di Universitas Islam Riau. Kegiatan yang acaranya puncanya akan dihadiri Wakil Presiden HM. Jusuf Kalla itu terbuka bagi mahasiswa perguruan tinggi swasta di empat wilayah, yakni Riau, Sumatera Barat, Jambi dan Kepulauan Riau. 'Entrepreneurship Award I dilaksanakan tahun lalu di Padang. Tahun ini kita minta UIR menjadi tuan rumah. Para pemenangnya berhak mendapat hadiah Rp 100 juta,'' kata Heri dalam sambutannya di Gedung Rektorat UIR Perhentian Marpoyan Pekanbaru, Kamis siang (28/6).
Acara launching dihadiri Rektor Universitas Islam Riau Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L, Ketua Umum YLPI Riau, Dr. H. Nurman, M.Si, Rektor Universitas Baiturrahmah Padang Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, MS, Rektor Universitas Lancang Kuning Dr. Hj. Hasnati, S.H., M.H, Wakil Rektor I Dr. H. Syafhendry, Wakil Rektor II Ir. H. Asrol, Wakil Rektor III Ir. Rosyadi dan Pimpinan serta perwakilan perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis Wilayah X. Juga ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru.
Menurut Prof. Heri, kegiatan entrepreneurship bertujuan melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang mandiri, dan diharapkan dapat mengelola berbagai usaha bisnis di bidang yang mereka geluti. Baik di bidang produksi maupun jasa. ''Negara kita memiliki sumberdaya manusia yang sangat potensial untuk menjadi wirausahawan yang mandiri. Pemerintah telah lama memulai kegiatan semacam ini, sekarang Kopertis Wilayah X yang menindak-lanjutinya. Tahun lalu acara serupa kita gelar di Universitas Baiturrahmah Padang. Sekarang di Universitas Islam Riau. Tahun depan kita gilir ke Provinsi Kepulauan Riau,'' kata Prof. Heri.
Diakui, banyak perguruan tinggi di Kopertis Wilayah X sudah menggalakkan kegiatan entrepreneurship. Kami yakin melalui kegiatan semacam ini akan mampu menyemaikan bibit-bibit entrepreneurship. Entrepreneurship menjadi penting karena Indonesia memiliki sumberdaya yang luar biasa banyaknya. Akan tetapi bila sumberdaya itu tidak diikuti oleh keinginan anak muda terjun mengelola resourches tersebut maka siapa lagi yang akan menggerakkan perekonomian bangsa.
''Kalau kita tidak dorong anak-anak muda mengelola ini maka sumberdaya yang luar biasa tadi akan dikelola pihak lain, dan jika ini terjadi maka akan terdapat ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat. Ketimpangan inilah yang tidak kita inginkan, sebab setiap ketimpangan pasti tidak bagus ujungnya,'' tegas Prof. Heri.
Jadi, mari kita berupaya semaksimal mungkin melahirkan entrepreneurship muda untuk mengelola sumberdaya negara. Saya berharap, kegiatan ini mampu memotivasi para mahasiswa berentrepeneurship sehingga mereka kelak tampil sebagai wirausawahan muda yang tangguh dan profesional untuk menghasilkan barang dan jasa,'' ujar Prof. Heri.
Prof. Heri menegaskan, kini dunia usaha memiliki banyak kesempatan untuk berkembang. Sekarang pun kita saksikan perkembangan dunia usaha telah maju dengan pesat. Misalnya di bidang perkebunan, atau bidang tekhnologi informasi yang banyak melahirkan aktivitas-aktivitas bisnis dari anak-anak muda. ''Saya bangga betapa banyak mahasiswa kita terjun ke bisnis kuliner, perdagangan online dan lain-lain. Silakan mereka yang telah memulai bisnis dan memiliki rencana usaha daftarkan ke entreneurship award untuk kita nilai. Hadiahnya lumayan, bisa menjadi modal bagi mahasiswa mengembangkan bisnis yang mereka kelola,'' papar Prof. Heri.
Rektor UIR Prof. Syafrinaldi menyambut baik ide Kopertis Wilayah X melauching entrepreneurship award di Universitas Islam Riau. Kata Rektor, dipilihnya UIR sebagai host merupakan sebuah kehormatan. Juga membuka peluang bagi mahasiswa UIR untuk ikut serta. ''Acara ini jelas membanggakan UIR dan Kopertis Wilayah X. Mudah-mudahan harapan Kopertis lahirnya entrepreurship muda dapat tercapai,'' tegas Prof. Syafrinaldi.
Syafrinaldi mengajak, mahasiswa yang selama ini sambil kuliah telah menekuni usaha atau yang mempunyai plant bisnis, segera daftarkan diri anda ke kegiatan ini. Siapkan proposalnya, ikuti juklak pendaftatannya di web kopertis untuk kemudian dipresentasikan. Lalu dinilai oleh kopertis. ''Mana tahu andalah pemilik Rp 100 juta itu,'' kata profesor ini.*