Pekanbaru: Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L melepas Calon Jemaah Haji asal UIR. Syafrinaldi meminta jemaah haji mendoakan kebaikan dan keberkahan untuk kemajuan Universitas Islam Riau.
''Saya titip kepada jemaah yang mau berangkat ke Tanah Suci agar mendoakan Universitas Islam Riau berhasil mencapai Visi UIR 2020 sehingga UIR menjadi universitas yang unggul dan terkemuka di Asia Tenggara,'' kata Rektor dalam sambutannya pada Sabtu pagi (14/7).
Rektor Syafrinaldi melepas jemaah haji tersebut di Masjid Al Munawwarah Kampus UIR. Ia didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. H. Syafhendry, Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan Ir. H. Asrol dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ir. H. Rosyadi. Juga hadir Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau, Dr. H. Nurman, MSi. Acara pelepasan ini diselingi pula dengan tausiah agama oleh al Ustadz H. Yurnalis, SAg.
Tahun ini, terdapat empat orang Civitas Akademika UIR yang berangkat ke Tanah Suci. Masing-masing Dr. Miftah Sarif, MAg (Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam) bersama istri dan Siska, SE, M.Si., Ak., CA (Dosen Fakultas Ekonomi) beserta istri.
Kepada jemaah haji, Rektor menyampaikan salam tahniah karena dapat memenuhi panggilan Allah. Menurut Rektor, sebagai Rukan Islam kelima pelaksanaan ibadah haji memang terbilang istimewa. Sebab hanya hamba-hamba Allah terpilih saja yang dapat menunaikan haji ke Mekah al Mukarromah dan Madinah al Munawwarah.
''Mudah-mudahan jemaah yang akan berangkat selamat sampai ke Tanah Suci. Diberi kesehatan, dilapangkan dalam beribadah dan kembali ke Tanah Air dengan memperoleh haji yang mabrur,'' ucap Rektor.
Adapun segala urusan duniawi baik di kampus maupun di luar kampus, Rektor berpesan, titipkan saja kepada Allah dan diserahkan pada kami-kami yang tinggal. Di kesempatan yang sama, Syafrinaldi menyerahkan seperangkat peralatan shalat dan bantuan dana kepada jemaah senilai 500 riyal.
Dr. Miftah Syarif, salah seorang jemaah, mengaku bangga dan bahagia menjadi bagian dari Civitas Akademika UIR. ''Rektor telah memperlakukan kami seperti keluarga apalagi saat kami hendak berangkat ke Tanah Suci, kami dibuat bagai pengantin,'' ujar Miftah.
Miftah mengatakan, tradisi melepas jemaah haji hendaknya dapat terus dipertahankan. ''Tak ada kata lain kecuali terima kasih kepada Pak Rektor, Pak Ketua Yayasan dan semua Civitas Akademika UIR. Kami minta maaf atas salah dan khilaf, serta mohon didoakan semoga diberi kesehatan dalam menunaikan ibadah. Selamat sampai kembali ke Tanah Air,'' kata Miftah Syarif.*